Donderdag 26 Desember 2013

ORGANIZATION CULTURE



Budaya organisasi adalah Sebuah persepsi umum yang dipegang oleh anggota organisasi, sebuah sistem makna bersama.
7 karakteristik budaya organisasi
1.     Inovasi dan keberanian mengambil resiko: Sejauh mana karyawan didorong untuk bersikap inovatif dan berani mengambil risiko.
2.    Perhatian pada hal-hal rinci: Sejauh mana karyawan diharapkan menjalankan presisi, analisis, d perhatian pada hal-hal detail.
3.    Orientasi hasil: Sejauh mana manajemen berfokus lebih pada hasil ketimbang pada teknik dan proses yang digunakan untuk mencapai hasil tersebut.
4.     Orientasi orang: Sejauh mana keputusan-keputusan manajemen mempertimbangkan efek dari hasil tersebut atas orang yang ada di dalam organisasi.
5.     Orientasi tim: Sejauh mana kegiatan-kegiatan kerja di organisasi pada tim ketimbang pada indvidu-individu.
6.     Keagresifan: Sejauh mana orang bersikap agresif dan kompetitif ketimbang santai.
7.     Stabilitas: Sejauh mana kegiatan-kegiatan organisasi menekankan dipertahankannya
Pengaruh budaya
-Fungsi-fungsi budaya
Budaya memiliki sejumlah fungsi dalam organisasi
-Batas
Budaya berperan sebagai penentu batas-batas; artinya, budaya menciptakan perbedaan atau yang membuat unik suatu organisasi dan membedakannya dengan organisasi lainnya
-Identitas
Budaya memuat rasa identitas suatu organisasi.
-Komitmen
Budaya memfasilitasi lahirnya komitmen terhadap sesuatu yang lebih besar daripada kepentingan individu.
-Stabilitas
Budaya meningkatkan stabilitas sistem sosial karena budaya adalah perekat sosial yang membantu menyatukan organisasi dengan cara menyediakan standar mengenai apa yang sebaiknya dikatakan dan dilakukan karyawan.
-Pembentuk sikap dan perilaku
Budaya bertindak sebagai mekanisme alasan yang masuk akal (sense-making) serta kendali yang menuntun dan membentuk sikap dan perilaku karyawan.Fungsi terakhir inilah yang paling menari.

Budaya sebagai beban
Hambatan untuk perubahan
Budaya menjadi kendala manakala nilai-nilai yang dimiliki bersama tidak sejalan dengan nilai-nilai yang dapat meningkatkan efektivitas organisasi Hal ini paling mungkin terjadi bila lingkungan sebuah organisasi bersifat dinamis
  • Hambatan bagi keragaman. Merekrut karyawan baru yang, karena faktor ras, usia, jenis kelamin, ketidakmampuan, atau perbedaan-perbedaan lain, tidak sama dengan mayoritas anggota organisasi lain akan menciptakan sebuah paradoks
  • Hambatan bagi akuisisi dan merger. Secara historis, faktor kunci yang diperhatikan manajemen ketika membuat keputusan akuisisi atau merger terkait dengan isu keuntungan finansial atau sinergi produk Belakangan ini, kesesuaian budaya juga menjadi fokus utama
Menciptakan budaya organisasi yang etis
Isu dan kekuatan suatu budaya memengaruhi suasana etis sebuah organisasi dan perilaku etis para anggotanya. Budaya sebuah organisasi yang punya kemungkinan paling besar untuk membentuk standar dan etika tinggi adalah budaya yang tinggi toleransinya terhadap risiko tinggi, rendah, sampai sedang dalam hal keagresifan, dan fokus pada sarana selain juga hasil. Manajemen dapat melakukan beberapa hal dalam menciptakan budaya yang lebih etis

Geen opmerkings nie:

Plaas 'n opmerking