Maandag 10 Junie 2013

ETIS

kompetisi yang bisa kita bangun dalam berwirausaha
Etis  bicara mengenai kompetensi yang kita bayangkan
Personal kompetisi personal yang sifatnya soft skill menggunakan mindset
Hard skill : teknis lebih kepada knowldegedan skill
Service: pelayanan dari segala profesi
HS+SS
Hezel(mengeluh)nya tinggi
Sertiifikat yang dimiliki tentang menjahit, menyulam, pahat, bordir, ngelas.
Time consumming : menunda-nunda pekerjaan
personal yang di bagi menjadi 4bagian
1.       Integrity (Integritas) adalah bertindak konsisten sesuai dengan nilai-nilai dan kebijakan organisasi serta kode etik profesi, walaupun dalam keadaan yang sulit untuk melakukan ini. Dengan kata lain, “satunya kata dengan perbuatan”. Mengkomunikasikan maksud, ide dan perasaan secara terbuka, jujur dan langsung sekalipun dalam negosiasi yang sulit dengan pihak lain.orang yang amanah , orang yang bisa dipegang kepercayaannya. Selalu berfikir baik
2.       Abudance: mentalitas tinggi. Possitive thinking dan attitude
3.       Maturity : Kematangan Pribadi (Maturity) adalah kemampuan untuk mengendalikan diri (self control) dan tidak mudah terpancing oleh reaksi yang provokatif, Bertahan untuk tidak impulsive, Mengendalikan emosi (rasa marah, frustrasi dll), Mampu berespon secara kalem dalam situasi frustrasi, Mampu mengelola stress secara efketif, Mengendalikan emosi negatif dan bertindak secara konstruktif untuk mencari penyelesaiannya, Mampu menenangkan orang lain disamping menenangkan diri sendiri.
4.       Networking adalah suatu jaringan internet

MBTI



MBTI : Mengidentifikasi Perbedaan Setiap Individu dan Bagaimana Memberi Perlakuan
 Apa itu MBTI? ialah Myers-Briggs Personality-Type Indicator.

setelah mengenal seseorang dari MBTI-nya, kita bisa membuat perlakuan-perlakuan khusus yang lebih tepat sasaran sesuai dengan preferensinya (berdasarkan personality versi MBTI-nya), dan preferensi ini pasti beda-beda. Sebagian mungkin sama, tapi pasi banyak yang beda, karena kombinasi MBTI tiap “huruf” akan menghasilkan banyak variasi pasti

EKSTROVERT(E) DAN INTROVERT(I)
Pada dasarnya, esktrovert adalah orang yang “rame” atau senang “rame”, wajah murah senyum, senang melontarkan lelucon atau sering ketawa bareng-bareng, kesannya: terbuka
Orang ekstrovert senang bertanya tapi tidak memerlukan jawaban yang rinci. Jika kita ekstrovert, kita akan relatif mudah disukai dengan sesama ekstrovert. Berhadapan dengan ekstrovert perlu bisa memainkan ritme: jangan sampai waktu tersita karena banyak becanda-bersenda-gurau atau tertawa tetapi materi atau rapat tidak bisa diselesaikan efektif atau tepat waktu
Kebalikannya dengan orang ekstrovert, introvert lebih tertutup, termasuk jarang tertawa dan relatif lebih senang mendengar daripada berbicara. dalam berorganisasi, agar menarik untuk introvert, kita perlu menariknya dengan gambar-gambar atau data statistik yang ada atau juga dengan kutipan orang terkenal sesuai dengan bidang atau tokoh-tokoh yang dikenal oleh orang introert tadi
Terkadang juga, memberikan bahan untuk dipikirkan diluar atau dipelajar diluar akan sangat baik bagi orang introvert. Supaya lebih asik, minta orang introvert untuk memberi saran dan konsultasi atas apa yang sudah kita lakukan dan beri respon yang positif juga atas saran baik yang mau dia berikan pada kita. Seorang inrtrovert memang tidak banyak berbicara, namun dia perlu berbicara pada saat yang tepat saja, dan mungkin tidak di ruang yang penuh banyak orang juga…dan mungkin keterbukaan itu perlu banyak dorongan (dari pemimpin terutama) supaya ruang komunikasi terus terjaga

sebenarnya, tidak akan susah membedakan antara introvert dan ekstrovert, dan tidak ada yang buruk juga dan lebih baik juga. kalau diamati di interaksi-interaksi di sekitar, orang introvert cenderung lebih cepat kehabisan energi kalau sering atau berada di sekitar orang banyak. interaksi dengan banyak orang ini membuat dia “lelah” dan merasa harus me-recharge energi dengan waktu sendiri atau dengan teman dekat saja (inget aja adi waktu touring curug cimahi abis solat pas makan ketan bakar…hehe)
orang ekstrovert akan merasa berenergi ketika berada disekitar banyak orang dan kebanyakan dari ekstrovert akan suka sekali berbicara karena berbicara untuk seorang esktrovert dapat menstimulasi pemikirannya. keterbukaan ekstrovert mesti dimanfaatkan untuk terus berbagi dalam ruang diskusi agar hobi berbicaranya lebih tersalurkan untuk hal yang lebih berbobot dan bermanfaat

SENSING(S) dan INTUITING(N)
Orang yang tipe sensing akan lebih menyukai hal-hal yang detail. dalam berorganisasi, untuk lebih memberikan hal yang sesuai dengan ekspektasi atau hal yang lebih mudah disenangi, penjabaran detail harus dilakukan nih buat anak-anak yang sensing. Sensing ini kadang juga mencakup penampilan kita, harus tampil rapi dan segar untuk berhadapan dengan orang-orang tipe sensing. Di orang-orang sensing yang tergolong sensing banget, ada jargon bahwa mereka punya indra keenam karena sifat sensing-nya dalam mengamati kedetailan di lingkungannya ;D
Tipe intuiting atau seorang intuitor adalah seperti saya…yang suka melihat big picture atas sesuai yang sama amati dalam berorganisasi. Ini tuh apa-tujuan-akhirnya-dan-manfaatnya-besarnya-apa adalah hal yang wajib disertakan bagi para intuitor. Orang intuitor juga sebagian besar membutuhkan sistematika dan konsep yang mendukung tujuan kahir tadi. Penjabaran akan tujuan-tujuan besar dan manfaat riil dalam berorganisasi atau apa pun bagi intuitor jelas akan memberikan stimulus lebih bagi mereka supaya bisa semangat

FEELING(F) dan THINKING(T)
orang tipe feeling atau feelers sebenarnya menyukai pendekatan yang humanis. feelers sangat peduli dengan apa-apa yang ada di sekitarnya apa lagi yang memiliki ikatan nyata bagi dirinya atau orang-orang yang ada di pikirannya, seperti keluarga atau orang-orang terdekatnya. humanis disini berarti lebih mengedepankan aspek kemanusiaan, simpelnya sepeerti perasaan campuran antara deference dan compassion. dijelasin artinya malah jadi tambah bingungkah? coba di cek di oxford dictioanry atau princeton wordweb dictionary artinya deference dan compassion
untuk tipe feeling, selalu libatkanlah emosi dalam hal ini perasaan bagi orang-orang yang dia pedulikan atau orang-orang terdekatnya yang memiliki ikatan atau berarti baginya
tipe thinking atau para thinkers adalah orang yang senang melakukan perhitungan. ini kalau-saya-begini-saya-akan-kehabisan-apa-lalu-saya-dapat-apa itulah isi pemikiran dari orang thinkers. faktor cost and benefit adalah konsep yang dipegang para thinkers. Selalu tekankan aspek manfaat dan juga aspek efektivitas dan efisiensi jika berinteraksi dengan orang thinkers dalam berorganisasi. Porsi pembahasan tentang nilai guna atas berorganisasi atau melakukan sesuatu menjadi concern tersendiri dan perlu diakomodasi secara lebih dominan oleh orang-orang disekitar para thinkers.

JUDGING(J) dan PERCEIVING(P)
orang tipe judging atau judgers akan menilai dari awal suatu objek. misalnya, dalam rapat organisasi yang membahas satu masalah, kita harus memberikan rekomendasi awal dahulu atas penyelesaian masalah tadi sebelum ada penjelasan panjang akan pilihan-pilihan jalan keluarnya. judgers akan melakukan penilaian di titik awal ketika menghadapi masalah. kenapa? karena judgers ingin segera membuat rencana ke depan, membuat keputusan ke depan secepatnya.
orang-otang tipe perceiving atau perceivers adalah orang yang senang berada dalam keadaan bisa-memastikan-berbagai-pilihan-pilihan-tetap-terbuka-selama-mungkin. judgers tidak cocok seperti ini, contohnya saya sendiri waktu ada di persimpangan antara unit dan himpunan
keadaan untuk bisa berada dalam berbagai opsi sebenarnya kurang fleksibel dalam organisasi yang dinamis seperti organisasi kemahasiswaan, tapi ini penting untuk tipe perceivers. supaya lebih aman, penting bagi kita untuk menguji para perceiver untuk melakukan pemilihan atau mebuat keputusan dari berbagai alternatif ini, secepatnya. tapi jika berada dalam posisi lain, memberikan banyak alternatif untuk rekan perceivers adalah keharusan. orang perceivers kebanyakan memang memiliki prinsip hari ke hari lepas dari rencana jangka panjang. perlu kesabaran supaya bisa dapet kepastian dari perceivers

ekstrovert dan introvert



Ekstrovert dan Introvert adalah dua tipe karakter manusia. Jika ekstrovert terkesan lebih supel maka introvert terkesan lebih menutup diri. Selama ini kita sering terjebak dogma bahwa ekstrovert lebih baik dari pada introvert.



ekstrovert dan introvert lebih merupakan sumber energi bagi manusia. Pribadi ekstrovert senang berada di tengah keramaian. Energinya terkumpul ketika berbicara dan berinteraksi dengan banyak orang. Ketika sedang berada di keramaian seorang ekstrovert seolah-olah juga sedang mengisi tenaganya (charging). Oleh karena itu jika seorang ekstrovert sedang stress maka dia akan cenderung memilih untuk berinteraksi dengan banyak temannya, entah itu pergi ke mall, nonton, atau sekedar jalan-jalan. Seorang ekstrovert tidak nyaman dengan suasana sepi. Suasana sepi bagi seorang ekstrovert malah akan membuatnya makin tertekan.




 




Introvert sebaliknya, bagi mereka keramaian membuat tenaga mereka cepat hilang. Oleh karena itu biasanya mereka hanya sekali-kali berinteraksi, kemudian diam. Ketika sedang stress, introvert lebih senang menyendiri atau hanya mau berbagi kepada satu atau dua orang yang mereka percaya. Bagi introvert suasana sepi adalah suasana yang nyaman dimana mereka bisa mengisi energi mereka. Selain itu, biasanya para introvert hanya berbicara seperlunya dan hanya berbicara mengenai apa yang memang ingin mereka bicarakan. Pada kadar yang tinggi orang introvert jika ditanya akan diam terlebih dahulu memikirkan apa yang akan mereka ucapkan, setelah itu baru mereka berbicara.




 




Sekedar informasi tambahan orang-orang introvert adalah mereka yang terampil dalam melakukan perjalanan ke dunia dalam, yaitu diri mereka sendiri. Mereka selalu mencoba memahami diri mereka sendiri dengan melakukan banyak perenungan dan berkontemplasi. Pada akhirnya mereka menjadi orang yang memahami dirinya, berpendirian keras, tidak mudah terpengaruh oleh orang lain, dan mengetahui apa yang menjadi tujuan dalam hidupnya.




1. Perkembangan Moral dan Rohani:




A. Kaum Ekstrovert.




  • Temperamen yang introvert (melankoli dan plegmatik lebih mudah diajar daripada yang ekstrovert (sanguin dan kolerik).

  • Bukan berarti mereka adalah kaum pemberontak, karena untuk diajar, perlu waktu dan kesabaran sebab mereka mudah kehilangan perhatian.

  • Jika anak-anak ini dibiarkan bertumbuh begitu saja, maka perhatiannya terhadap hukum dan peraturan (Allah dan manusia) akan berkurang.  Umumnya kaum kriminal dan pelanggar hukum adalah golongan ekstrovert yang ekstrim.




B. Kaum Introvert.




  • Lebih mudah diatur dan dididik.

  • Lebih penurut dan kata hatinya mudah terganggu.

  • Biasanya mereka hadir acara-acara bersifat rohani.

  • Masalah mereka yang besar adalah problema rasa bersalah. Kebutuhan mereka yang terbesar adalah keyakinan bahwa  dosa-dosa mereka telah diampuni.

  • Tidak boleh memperlakukan mereka dengan keras karena mudah bagi mereka untuk mengetahui peraturan yang harus ditaati.




2. Hasil Akademis.




A.  Kaum Ekstrovert:




  • Kurang begitu menonjol disekolah.  Nilai angka mereka biasanya sedang-sedang saja.

  • Kurang dapat mendisiplin diri sendiri.

  • Memperoleh stimulasi yang kuat melalui tegoran atau disiplin.




B.  Kaum Introvert:




  • Biasanya lebih mudah menangkap pelajaran dan grade mereka agak tinggi.  Namun ada juga pengaruh faktor lainnya, seperti inteligensia dan motivasi.

  • Lebih mendisiplin diri untuk belajar dengan baik.

  • kaum introvert memperoleh motivasi yang kuat melalui pujian.




3. Pilihan Pekerjaan.




A. Kaum Ekstrovert:




  • Biasanya melakukan pekerjaan lebih baik jika ada hubungannya dengan orang lain.

  • Contoh pekerjaan mereka adalah salesman/saleslady, humas, pertunjukan seni dan musik, dan seringkali politik.

  • Ada dua jenis ekstrovert: Pertama, sangat sosial, bersahabat, dan suka jalan-jalan; sedangkan yang kedua, lebih kasar, suka murung, dan berlaku tidak sopan. Sangat sosial, bersahabat dan suka jalan-jalan




B. Kaum Introvert.




  • Bekerja lebih baik dalam pelajaran di sekolah.

  • Lebih suka melakukan tugas yang detail, mempunyai kesanggupan untuk berkonsentrasi, dan bekerja dengan  benda-benda daripada dengan orang.

  • Biasanya mereka menjadi ahli akutansi, peneliti, pelukis atau seniman, tehnisi, dan lain-lain.




4. Popularitas.




  • Ekstrovert lebih populer di sekolah dan biasanya mereka dipilih sebagai para pemimpin.

  • Ekstrovert lebih mudah mengadakan hubungan dengan lawan jenis sebab mereka pintar berbicara.

  • Lebih mudah menjalin hubungan dengan orang yang tidak dikenal karena sikapnya periang, suka senyum, dan berbicara.

  • Introvert cenderung untuk menyendiri di kamar atau hanya mempunyai satu atau dua kawan saja.




5. Kesanggupan untuk Berkonsentrasi.




A.  Kaum Ekstrovert:




  • Ekstrovert kurang dapat berkonsentrasi karena mereka mudah terganggu.

  • Ekstrovert cenderung untuk mengalami kecelakaan, seperti kecelakaan mobil.

  • Ekstrovert kurang begitu kuatir karena masa berkonsentrasi agak singkat.




B. Kaum Introvert:




  • Daya konsentrasi mereka lebih tinggi dan lebih lama.

  • Introvert kurang sanggup menjalani ujian tulisan yang panjang-panjang karena daya konsentrasi mereka sangat pendek.

  • Lekas bosan dengan bacaan yang panjang-panjang.




6. Daya Ingat.




  • Daya ingat ekstrovert cukup pendek, sementara kaum  introvert lebih lama.
  • Jika seorang dosen memberi ujian sehabis bahan kuliah diajarkan, maka kaum ekstrovert akan mempunyai hasil yang lebih baik daripada introvert.
  • Karena daya ingat introvert lebih kuat, maka merek lebih mudah diajar karena mereka akan ingat itu untuk jangka waktu yang lama berbagai pelajaran.