MBTI : Mengidentifikasi Perbedaan Setiap Individu
dan Bagaimana Memberi Perlakuan
Apa itu MBTI? ialah Myers-Briggs Personality-Type Indicator.
setelah mengenal seseorang dari
MBTI-nya, kita bisa membuat
perlakuan-perlakuan khusus yang lebih tepat sasaran sesuai dengan preferensinya
(berdasarkan personality versi
MBTI-nya), dan preferensi ini pasti beda-beda. Sebagian mungkin sama, tapi pasi
banyak yang beda, karena kombinasi MBTI tiap “huruf” akan menghasilkan banyak
variasi pasti
EKSTROVERT(E) DAN INTROVERT(I)
Pada dasarnya, esktrovert adalah orang yang “rame” atau senang “rame”, wajah murah senyum, senang melontarkan
lelucon atau sering ketawa bareng-bareng, kesannya: terbuka
Orang ekstrovert senang bertanya tapi tidak memerlukan jawaban
yang rinci. Jika kita ekstrovert, kita akan relatif mudah disukai dengan
sesama ekstrovert. Berhadapan dengan ekstrovert perlu bisa memainkan ritme: jangan sampai waktu tersita karena banyak
becanda-bersenda-gurau atau tertawa tetapi materi atau rapat tidak bisa
diselesaikan efektif atau tepat waktu
Kebalikannya dengan orang
ekstrovert, introvert lebih tertutup, termasuk
jarang tertawa dan relatif lebih senang mendengar daripada berbicara. dalam
berorganisasi, agar menarik untuk introvert, kita perlu menariknya dengan
gambar-gambar atau data statistik yang ada atau juga dengan kutipan orang
terkenal sesuai dengan bidang atau tokoh-tokoh yang dikenal oleh orang
introert tadi
Terkadang juga, memberikan bahan
untuk dipikirkan diluar atau dipelajar diluar akan sangat baik bagi orang
introvert. Supaya lebih asik, minta
orang introvert untuk memberi saran dan konsultasi atas apa yang sudah kita
lakukan dan beri respon yang positif juga atas saran baik yang mau dia berikan
pada kita. Seorang inrtrovert memang tidak banyak berbicara, namun dia perlu berbicara pada saat yang tepat saja,
dan mungkin tidak di ruang yang penuh banyak orang juga…dan mungkin
keterbukaan itu perlu banyak dorongan (dari pemimpin terutama) supaya ruang
komunikasi terus terjaga
sebenarnya,
tidak akan susah membedakan antara introvert dan ekstrovert, dan tidak ada yang
buruk juga dan lebih baik juga. kalau diamati di interaksi-interaksi di
sekitar, orang introvert cenderung lebih cepat kehabisan energi kalau sering
atau berada di sekitar orang banyak. interaksi dengan banyak orang ini membuat
dia “lelah” dan merasa harus me-recharge energi dengan waktu sendiri atau
dengan teman dekat saja (inget aja adi waktu touring curug cimahi abis solat
pas makan ketan bakar…hehe)
orang
ekstrovert akan merasa berenergi ketika berada disekitar banyak orang dan
kebanyakan dari ekstrovert akan suka sekali berbicara karena berbicara untuk
seorang esktrovert dapat menstimulasi pemikirannya. keterbukaan ekstrovert
mesti dimanfaatkan untuk terus berbagi dalam ruang diskusi agar hobi
berbicaranya lebih tersalurkan untuk hal yang lebih berbobot dan bermanfaat
SENSING(S) dan INTUITING(N)
Orang yang tipe sensing akan lebih menyukai hal-hal yang detail. dalam
berorganisasi, untuk lebih memberikan hal yang sesuai dengan ekspektasi atau
hal yang lebih mudah disenangi, penjabaran
detail harus dilakukan nih buat anak-anak yang sensing. Sensing ini
kadang juga mencakup penampilan kita,
harus tampil rapi dan segar untuk berhadapan dengan orang-orang tipe sensing.
Di orang-orang sensing yang tergolong sensing banget, ada jargon bahwa mereka punya indra keenam karena sifat sensing-nya
dalam mengamati kedetailan di lingkungannya ;D
Tipe intuiting atau seorang intuitor adalah seperti saya…yang suka melihat big picture atas sesuai yang sama amati dalam
berorganisasi. Ini tuh apa-tujuan-akhirnya-dan-manfaatnya-besarnya-apa
adalah hal yang wajib disertakan bagi para intuitor. Orang intuitor juga
sebagian besar membutuhkan sistematika dan konsep yang mendukung tujuan kahir
tadi. Penjabaran akan tujuan-tujuan
besar dan manfaat riil dalam berorganisasi atau apa pun bagi intuitor jelas
akan memberikan stimulus lebih bagi mereka supaya bisa semangat
FEELING(F) dan THINKING(T)
orang tipe feeling atau feelers sebenarnya menyukai pendekatan yang humanis. feelers sangat peduli dengan apa-apa yang ada di sekitarnya apa lagi yang
memiliki ikatan nyata bagi dirinya atau orang-orang yang ada di pikirannya,
seperti keluarga atau orang-orang terdekatnya. humanis disini berarti lebih mengedepankan
aspek kemanusiaan, simpelnya sepeerti perasaan campuran antara deference dan compassion. dijelasin artinya malah jadi tambah bingungkah? coba
di cek di oxford dictioanry
atau princeton wordweb dictionary
artinya deference dan compassion
untuk tipe feeling, selalu libatkanlah emosi dalam hal ini
perasaan bagi orang-orang yang dia pedulikan atau orang-orang terdekatnya yang
memiliki ikatan atau berarti baginya
tipe thinking atau para thinkers adalah orang yang senang melakukan perhitungan. ini kalau-saya-begini-saya-akan-kehabisan-apa-lalu-saya-dapat-apa
itulah isi pemikiran dari orang thinkers. faktor cost and benefit
adalah konsep yang dipegang para thinkers. Selalu tekankan aspek manfaat dan juga aspek
efektivitas dan efisiensi jika berinteraksi dengan orang thinkers dalam
berorganisasi. Porsi pembahasan tentang
nilai guna atas berorganisasi atau melakukan sesuatu menjadi concern tersendiri dan perlu
diakomodasi secara lebih dominan oleh orang-orang disekitar para thinkers.
JUDGING(J) dan PERCEIVING(P)
orang tipe judging atau judgers akan menilai
dari awal suatu objek. misalnya, dalam rapat organisasi yang membahas
satu masalah, kita harus memberikan
rekomendasi awal dahulu atas penyelesaian masalah tadi sebelum ada
penjelasan panjang akan pilihan-pilihan jalan keluarnya. judgers akan melakukan penilaian di titik
awal ketika menghadapi masalah. kenapa? karena judgers ingin segera
membuat rencana ke depan, membuat keputusan ke depan secepatnya.
orang-otang tipe perceiving atau perceivers adalah orang yang senang berada dalam keadaan
bisa-memastikan-berbagai-pilihan-pilihan-tetap-terbuka-selama-mungkin.
judgers tidak cocok seperti ini, contohnya saya sendiri waktu ada di
persimpangan antara unit dan himpunan
keadaan untuk bisa berada dalam berbagai opsi
sebenarnya kurang fleksibel dalam organisasi yang dinamis seperti organisasi
kemahasiswaan, tapi ini penting untuk
tipe perceivers. supaya lebih aman, penting bagi kita untuk menguji para perceiver untuk melakukan pemilihan atau
mebuat keputusan dari berbagai alternatif ini, secepatnya. tapi jika berada
dalam posisi lain, memberikan banyak alternatif untuk rekan perceivers adalah
keharusan. orang perceivers kebanyakan memang memiliki prinsip hari ke
hari lepas dari rencana jangka panjang. perlu kesabaran supaya bisa dapet
kepastian dari perceivers