Dinsdag 22 Oktober 2013

KEPUASAN KERJA(SATISFACTION)&UNHAPPY

Kepuasan kerja adalah perasaan mendukung/tidak mendukung yag dialami pegawai dalam bekerja.

Faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja adalah:
1. Pekerjaan itu sendiri(workself)
2. Atasan(supervisor)
3. Teman sekerja(workers)
4. Promosi(promotion)
5. Gaji/upah(pay)

Lima inti job dimensi:
1. Keterampilan ragam
2. Tugas identitas3
3. Tugas signifikan
4. Otonomi
5. Komentar

Satisfaction: kepuasan kerja
meet effectation : -need and -want
Salary
Jobs/position
Reward
Comfort
Facilities: 1. askes 2. tunjangan

Karakteristik pekerjaan, membedakan apakah anda menjadi orang yang tertantang, semakin anda tertantang, maka meningkatkan kualitasnya sehingga perusahaan mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi anda happy.

Unhappy :
- karyawan menjadi males
-konflik
-kecelakan kerja

Tanda yang menandakan perusahaan anda Unhappy
1. Absen
2. Profit-profit menurun
3. Complain
4. Exit
5. Conflict
6. Bad attitude
7. Gossip
8. Pelanggaran/disiplinya berkurang 

Pengaruh nonverbal lebih mempengaruhi sedangkan verbal lebih minim

komunikasi nonverbal
bisa dari atribut :
-Pakaian
-Wajah
-Gerakan
-Sentuhan

Fungsi Komuikasi
-Fungsi Kontrol
hal-hal yang dirasa yang dirasakan
yang dibutuhkan dalam pengambilan keputusan

Mindset- Hidup adalah masalah

Egosentries- memikirkan diri sendiri

Hal yang penting dalam komunikasi yang efektif
- Sentuhan
- Jaraknya berjauhan
- Mata
- Suara

Apapun konflik yang ada karena ketidakadaan komunikasi

80% masalah terjadi karena komunikasi , semkin anda banyak berbicara maka semakin banyak anda terjatuh dalam komunikasi
komunikasi ada dua yaitu non verbal dan verbal

Komunikasi adalah interaksi antara dua orang ataulebih yang menghasilkan informasi

MOTIVASI

Motivasi adalah proses yang menjelaskan intensitas arah, dan ketekunan seorang individu untuk mencapai tujuannya. 

Arti motivasi adalah alasan yang mendasari sebuah perbuatan yang dilakukan oleh seorang individu. Seseorang dikatakan memiliki motivasi tinggi dapat diartikan orang tersebut memiliki alasan yang sangat kuat untuk mencapai apa yang diinginkannya dengan mengerjakan pekerjaannya yang sekarang. Berbeda dengan motivasi dalam pengertian yang berkembang di masyarakat yang seringkali disamakan dengan semangat, seperti contoh dalam percakapan "saya ingin anak saya memiliki motivasi yang tinggi". Statemen ini bisa diartikan orang tua tersebut menginginkan anaknya memiliki semangat belajar yang tinggi. Maka, perlu dipahami bahwa ada perbedaan penggunaan istilah motivasi di masyarakat. Ada yang mengartikan motivasi sebagai sebuah alasan, dan ada juga yang mengartikan motivasi sama dengan semangat.

 Dalam hubungan antara motivasi dan intensitas, intensitas terkait dengan seberapa giat seseorang berusaha, tetapi intensitas tinggi tidak menghasilkan prestasi kerja yang memuaskan kecuali upaya tersebut dikaitkan dengan arah yang menguntungkan organisasi. Sebaliknya elemen yang terakhir, ketekunan, merupakan ukuran mengenai berapa lama seseorang dapat mempertahankan usahanya.

Motivasi kerja adalah pemberian daya pengerak yang menciptakan kegairahan kerja seseorang dengan segala daya dan upaya untuk mencapai kepuasan. Adanya pemberian motivasi yang baik diharapkan dapat meningkatkan prestasi kerja karyawan. Jika tingkat motivasi terbentuk maka secara otomatis akan menetukan prestasi kerja karyawannya, sehingga tujuan yang diinginkan perusahaan akan dapat tercapai. Hal ini berpengaruh pada
tingkat prestasi kerja karyawan yang sesuai dengan pemberian motivasi sehingga secara kontinyu menunjukkan semakin meningkatnya prestasi kerja karyawan.
  
Perusahaan sangat membutuhkan karyawan yang memiliki prestasi kerja yang tinggi karena dengan prestasi kerja karyawan yang tinggi akan berpengaruh positif terhadap kinerja organisasi secara keseluruhan. Perusahaaan yang berhasil memotivasi pekerja akan mampu membangunkan kekuatan untuk kinerja organisasi yang optimal. Motivasi perlu diberikan secara proporsional dan pada saat yang tepat. Karena masing-masing pekerja mempunyai latar belakang, kepribadian, dan keinginan yang berbeda maka proses menumbuhkan motivasi perlu dilakukan sesuai dengan kebutuhan masing-masing individu.